Bekam Menurut Medis

Apakah Anda pernah mendengar tentang bekam? Bekam adalah salah satu metode pengobatan alternatif yang telah digunakan sejak zaman dahulu kala. Meskipun tergolong sebagai pengobatan tradisional, bekam juga telah mendapatkan perhatian dari kalangan medis. Artikel ini akan membahas secara detail tentang bekam menurut perspektif medis, termasuk pengertian, manfaat, dan efek sampingnya.

Pertama-tama, mari kita bahas pengertian bekam. Bekam adalah sebuah prosedur medis yang melibatkan penyedotan darah dengan menggunakan alat khusus yang disebut alat bekam. Pada umumnya, bekam dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil pada kulit dan kemudian menghisap darah yang keluar menggunakan alat bekam. Metode ini diyakini dapat mengeluarkan racun dari tubuh dan meningkatkan aliran darah serta energi di dalam tubuh.

Manfaat Bekam dalam Pengobatan Medis

Bekam telah digunakan dalam pengobatan medis untuk berbagai kondisi dan keluhan kesehatan. Beberapa manfaat bekam yang diketahui antara lain:

Meredakan Nyeri Otot dan Sendi

Bekam telah lama digunakan sebagai salah satu metode untuk meredakan nyeri otot dan sendi. Proses bekam dapat membantu mengurangi peradangan pada area yang terkena, sehingga nyeri dapat berkurang. Metode ini terutama efektif untuk mengatasi kondisi seperti arthritis, dimana peradangan pada sendi menjadi penyebab utama nyeri yang dirasakan oleh penderita.

Meningkatkan Sirkulasi Darah

Sirkulasi darah yang baik merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bekam diketahui dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di dalam tubuh. Saat prosedur bekam dilakukan, darah yang dihisap akan memicu reaksi tubuh untuk memperbaiki aliran darah pada area yang terkena bekam. Hal ini akan memungkinkan nutrisi dan oksigen lebih mudah mencapai sel-sel tubuh, sehingga organ dan jaringan tubuh dapat berfungsi dengan lebih baik.

Stimulasi Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting dalam melawan infeksi dan penyakit. Bekam diketahui dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bekerja lebih efektif dalam melawan serangan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Proses bekam akan memicu pelepasan zat antiinflamasi dan antibakteri di area yang terkena, sehingga melindungi tubuh dari infeksi dan meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.

Proses Bekam: Tahapan dan Metode

Proses bekam terdiri dari beberapa tahapan yang perlu diikuti dengan hati-hati. Tahapan-tahapan tersebut meliputi:

Persiapan

Sebelum melakukan bekam, persiapan yang baik sangat penting untuk menghindari risiko infeksi dan memastikan keberhasilan prosedur. Pertama, area yang akan dihisap darah perlu dibersihkan dan disanitasi dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan membersihkan kulit menggunakan antiseptik dan memastikan area bekam bebas dari kotoran atau minyak yang dapat mengganggu proses bekam.

Penyayatan

Setelah persiapan, tahap selanjutnya adalah melakukan penyayatan pada kulit. Penyayatan dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang steril. Sayatan yang dibuat biasanya berukuran kecil dan dangkal, cukup untuk memungkinkan darah keluar saat proses bekam dilakukan. Penyayatan harus dilakukan dengan hati-hati, mengikuti garis-garis tertentu yang telah ditentukan agar proses bekam dapat berjalan dengan lancar.

Penghisapan

Setelah sayatan dibuat, alat bekam kemudian ditempelkan pada area yang sudah disayat untuk menghisap darah. Alat bekam yang digunakan biasanya berbentuk bulat atau setengah bulat, dengan ujung yang melengkung untuk memudahkan penghisapan. Proses penghisapan biasanya berlangsung selama beberapa menit, tergantung pada tujuan dan kondisi pasien. Saat darah dihisap, terjadi pelepasan zat-zat bioaktif yang dapat memberikan efek terapeutik pada tubuh.

Pemulihan

Setelah proses bekam selesai, area bekam perlu dirawat dan dijaga kebersihannya untuk mencegah infeksi. Biasanya, bekam akan meninggalkan bekas luka kecil pada kulit, yang dalam beberapa hari atau minggu akan sembuh dengan sendirinya. Dokter atau terapis bekam biasanya akan memberikan instruksi tentang perawatan pasca bekam, termasuk membersihkan area bekam dengan antiseptik, menghindari pakaian yang terlalu ketat atau gesekan yang berlebihan, dan menjaga kebersihan kulit.

Potensi Efek Samping dan Risiko Bekam

Sebagai prosedur medis, bekam juga memiliki potensi efek samping dan risiko yang perlu diperhatikan. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah melakukan bekam antara lain:

Bekas Luka

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bekam dapat meninggalkan bekas luka kecil pada kulit yang biasanya akan sembuh dalam beberapa hari atau minggu. Bekas luka ini umumnya berbentuk bercak atau titik merah, dan dalam beberapa kasus dapat berubah warna menjadi kehitaman atau kebiruan. Meskipun umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan, bekas luka bekam dapat menjadi perhatian estetika bagi beberapa orang.

Nyeri dan Pembengkakan

Beberapa orang mungkin mengalami nyeri dan pembengkakan pada area bekam setelah prosedur dilakukan. Hal ini umumnya merupakan reaksi normal tubuh terhadap bekam, dan gejalanya akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika nyeri atau pembengkakan berlanjut atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah yang lebih serius.

Infeksi

Jika tidak menjaga kebersihan area bekam dengan baik, ada risiko terjadinya infeksi pada luka bekam. Infeksi dapat terjadi jika bakteri atau kuman masuk ke dalam luka dan berkembang biak di dalam tubuh. Untuk mencegah infeksi, sangat penting untuk menjaga kebersihan area bekam dan mengikuti instruksi perawatan pasca bekam yang diberikan oleh dokter atau terapis bekam. Jika terdapat tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, pembengkakan, nyeri yang bertambah parah, atau keluar nanah dari area bekam, segera hubungi tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.

Dalam kesimpulannya, bekam merupakan salah satu metode pengobatan alternatif yang juga telah diterima oleh kalangan medis. Bekam memiliki manfaat dalam pengobatan medis, seperti meredakan nyeri otot dan sendi, meningkatkan sirkulasi darah, dan merangsang sistem kekebalan tubuh. Namun, perlu diingat bahwa bekam juga memiliki potensi efek samping dan risiko yang perlu diperhatikan. Sebelum melakukan bekam, konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis yang berkompeten untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Leave a Comment