Bekam Que Es

Bekam adalah salah satu terapi alternatif yang telah digunakan sejak zaman dahulu. Terapi ini melibatkan penggunaan alat khusus untuk mengeluarkan darah dari tubuh melalui bekas-bekas sayatan kecil pada kulit. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang bekam, termasuk pengertiannya, manfaatnya, dan prosedurnya.

Pertama-tama, mari kita pahami pengertian bekam. Bekam berasal dari bahasa Arab yang berarti “menghisap”. Teknik ini melibatkan pemasangan cangkir kaca atau silikon pada kulit yang sebelumnya telah ditusuk. Ketika cangkir ditarik, tekanan negatif yang tercipta akan menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit terhisap ke dalam cangkir, sehingga mengeluarkan darah dan mengurangi stasis darah.

Selanjutnya, ada beberapa manfaat yang dikaitkan dengan terapi bekam. Pertama-tama, bekam diyakini dapat meningkatkan sirkulasi darah. Dengan mengeluarkan darah yang terperangkap di dalam pembuluh darah, bekam dapat membantu memperlancar aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Ini dapat membantu mengurangi nyeri otot dan meningkatkan fungsi organ-organ tubuh.

Manfaat Bekam untuk Mengurangi Nyeri dan Inflamasi

Bekam telah digunakan secara tradisional untuk mengurangi nyeri dan inflamasi. Dalam terapi ini, bekam dapat membantu mengurangi rasa sakit pada area yang terkena, seperti nyeri punggung, bahu, atau lutut. Selain itu, bekam juga diketahui dapat mengurangi peradangan pada jaringan tubuh, sehingga membantu mempercepat proses penyembuhan.

Manfaat Bekam dalam Mengurangi Nyeri

Bekam bekerja dengan cara mengurangi nyeri melalui beberapa mekanisme. Pertama, bekam dapat merangsang pelepasan endorfin, yaitu hormon alami yang bertindak sebagai penghilang rasa sakit. Endorfin bekerja dengan mengikat reseptor opioid pada otak dan sistem saraf, mengurangi persepsi nyeri. Selain itu, bekam juga dapat meningkatkan aliran darah ke area yang terkena, membantu menghilangkan zat-zat peradangan dan toksin yang dapat menyebabkan nyeri.

Manfaat Bekam dalam Mengurangi Inflamasi

Inflamasi adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, dalam kondisi tertentu, inflamasi dapat menjadi kronis dan menyebabkan nyeri yang berkepanjangan. Bekam diketahui memiliki efek antiinflamasi, yaitu dapat mengurangi peradangan pada jaringan tubuh. Hal ini terjadi karena bekam dapat merangsang pelepasan mediator antiinflamasi, seperti interleukin-10, yang membantu menghambat respons inflamasi berlebihan.

Manfaat Bekam untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Bekam juga diyakini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dalam terapi ini, bekam membantu meningkatkan produksi sel darah putih yang bertanggung jawab dalam melawan infeksi dan penyakit. Dengan demikian, bekam dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit dan infeksi.

Manfaat Bekam dalam Meningkatkan Produksi Sel Darah Putih

Proses bekam dapat merangsang produksi sel darah putih, termasuk neutrofil, limfosit, dan sel makrofag. Sel darah putih memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh, mengenali dan melawan patogen yang masuk ke dalam tubuh. Dengan meningkatnya produksi sel darah putih, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih aktif dalam melawan infeksi dan penyakit.

Manfaat Bekam dalam Meningkatkan Aktivitas Sel NK

Sel Natural Killer (NK) adalah jenis sel darah putih yang memiliki kemampuan untuk mengenali dan membunuh sel-sel yang tidak normal, termasuk sel kanker. Bekam diketahui dapat meningkatkan aktivitas sel NK, sehingga membantu dalam melawan pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan respons kekebalan terhadap tumor.

Manfaat Bekam untuk Mengatasi Masalah Pencernaan

Bekam juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti gangguan pencernaan, sembelit, atau diare. Teknik bekam dapat merangsang aliran darah ke organ-organ pencernaan, sehingga membantu memperbaiki fungsi pencernaan dan meredakan gejala-gejala yang terkait.

Manfaat Bekam dalam Meningkatkan Pergerakan Usus

Salah satu manfaat bekam dalam mengatasi masalah pencernaan adalah meningkatkan pergerakan usus. Bekam dapat merangsang kontraksi otot halus di dinding usus, sehingga membantu memperlancar pergerakan makanan dan mengurangi risiko sembelit. Selain itu, bekam juga dapat merangsang produksi enzim pencernaan, sehingga membantu dalam proses pencernaan makanan.

Manfaat Bekam dalam Mengurangi Gejala Gangguan Pencernaan

Bekam juga dapat digunakan untuk meredakan gejala-gejala gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, atau kembung. Teknik bekam dapat merangsang aliran darah ke organ-organ pencernaan, membantu memperbaiki fungsi pencernaan, dan mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut.

Manfaat Bekam untuk Mengurangi Stres dan Kecemasan

Bekam juga diketahui memiliki efek relaksasi yang dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Dalam terapi ini, bekam dapat merangsang sistem saraf dan meningkatkan produksi hormon endorfin yang bertanggung jawab dalam meningkatkan perasaan relaksasi dan kesejahteraan.

Manfaat Bekam dalam Mengurangi Stres

Bekam dapat membantu mengurangi stres melalui efek relaksasi yang diinduksi oleh pelepasan hormon endorfin. Hormon endorfin bertindak sebagai penghilang stres alami, membantu meredakan ketegangan dan meningkatkan perasaan nyaman. Selain itu, bekam juga dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta dan kebahagiaan, sehingga dapat meningkatkan perasaan relaksasi dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Manfaat Bekam dalam Mengurangi Kecemasan

Kecemasan adalah respons emosional yang berlebihan terhadap situasi atau peristiwa tertentu. Bekam dapat membantu mengurangi kecemasan dengan merangsang sistem saraf parasimpatis, yang bertanggung jawab dalam menenangkan tubuh dan pikiran. Selain itu, bekam juga dapat merangsang pelepasan hormon serotonin, yang membantu meningkatkan mood dan mengurangi gejala kecemasan.

Prosedur Bekam: Persiapan dan Pelaksanaan

Sebelum melaksanakan sesi bekam, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Pertama-tama, area yang akan diberi bekam harus dibersihkan dengan baik. Selain itu, alat bekam juga harus disterilkan untuk menghindari infeksi. Setelah persiapan selesai, bekam dapat dilakukan dengan memasang cangkir kaca atau silikon pada kulit yang telah ditusuk sebelumnya.

Persiapan Sebelum Sesi Bekam

Sebelum melaksanakan bekam

Persiapan Sebelum Sesi Bekam

Sebelum melaksanakan bekam, beberapa persiapan perlu dilakukan untuk memastikan kebersihan dan keamanan prosedur tersebut. Pertama-tama, area yang akan diberi bekam harus dibersihkan dengan baik menggunakan sabun dan air hangat. Pastikan area kulit bebas dari kotoran, minyak, atau lotion yang dapat mengganggu pemasangan cangkir bekam. Setelah membersihkan area kulit, keringkan dengan lembut menggunakan handuk bersih.

Selanjutnya, pastikan bahwa alat bekam yang akan digunakan steril. Sterilisasi alat bekam sangat penting untuk mencegah infeksi dan penyakit yang dapat ditularkan melalui darah. Alat bekam dapat disterilkan dengan cara direndam dalam larutan antiseptik atau dengan menggunakan alat sterilisasi seperti autoclave. Pastikan alat bekam bersih dan bebas dari kotoran sebelum digunakan.

Setelah persiapan selesai, pastikan Anda berada dalam kondisi fisik yang baik sebelum melaksanakan bekam. Jika Anda merasa lelah, lemas, atau sedang sakit, sebaiknya tunda sesi bekam hingga kondisi tubuh Anda membaik. Penting untuk menjaga keadaan tubuh yang sehat dan bugar untuk mendapatkan manfaat maksimal dari terapi bekam.

Pelaksanaan Sesi Bekam

Setelah persiapan selesai, prosedur bekam dapat dilakukan. Pertama, praktisi bekam akan menggunakan jarum steril untuk menusuk kulit pada area yang akan diberi bekam. Tusukan ini dilakukan dengan hati-hati dan dalam sudut tertentu, sesuai dengan teknik bekam yang digunakan. Setelah tusukan dilakukan, jarum akan segera dikeluarkan dan cangkir bekam akan segera ditempatkan di atas area tusukan.

Setelah cangkir bekam ditempatkan, praktisi akan melakukan penghisapan udara dari cangkir menggunakan teknik tertentu. Tekanan negatif yang tercipta akan menyebabkan darah di bawah kulit terhisap ke dalam cangkir. Cangkir akan tetap berada di tempatnya selama beberapa menit, tergantung pada tujuan dan kondisi pasien. Selama proses ini, pasien mungkin akan merasakan sensasi seperti tarikan atau sedikit nyeri pada kulit di bawah cangkir bekam.

Setelah beberapa menit, praktisi akan melepaskan tekanan negatif pada cangkir untuk mengeluarkan darah yang telah terhisap. Cangkir akan dilepaskan dari kulit dengan hati-hati dan area bekas tusukan akan ditutup dengan perban atau kain steril untuk mencegah infeksi. Setelah sesi bekam selesai, pasien biasanya akan diberi istirahat sejenak dan dianjurkan untuk minum air yang cukup untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama proses bekam.

Efek Samping dan Kontraindikasi Bekam

Meskipun bekam memiliki manfaat yang diyakini, terapi ini juga memiliki beberapa efek samping dan kontraindikasi. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah bekam adalah memar, bengkak, atau rasa sakit pada area yang diberi bekam. Efek samping ini umumnya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Efek Samping Bekam

Memar adalah efek samping yang paling umum setelah bekam. Memar terjadi karena adanya perdarahan kecil di bawah kulit akibat proses penghisapan darah. Memar biasanya akan muncul dalam bentuk bercak-bercak merah atau ungu pada area bekas bekam. Bengkak dan rasa sakit juga dapat terjadi akibat peradangan dan reaksi tubuh terhadap prosedur bekam. Namun, efek samping ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu.

Selain efek samping yang umum, ada juga beberapa efek samping yang lebih jarang namun dapat terjadi, seperti infeksi, alergi, atau luka pada kulit. Infeksi dapat terjadi jika alat bekam tidak steril atau jika area bekas bekam tidak dirawat dengan baik. Alergi dapat terjadi jika pasien memiliki sensitivitas terhadap bahan-bahan dalam alat bekam atau bahan antiseptik yang digunakan sebelum prosedur bekam. Luka pada kulit dapat terjadi jika tusukan dilakukan dengan tidak hati-hati atau jika cangkir bekam tidak dilepaskan dengan hati-hati.

Kontraindikasi Bekam

Bekam tidak dianjurkan untuk beberapa kondisi medis tertentu. Kontraindikasi bekam meliputi:

1. Kehamilan: Bekam tidak disarankan untuk wanita hamil karena dapat meningkatkan risiko perdarahan atau merangsang kontraksi rahim.

2. Penyakit kulit yang parah: Bekam tidak disarankan untuk pasien dengan penyakit kulit yang parah, seperti dermatitis, eksim, atau psoriasis. Bekam dapat menyebabkan iritasi dan peradangan tambahan pada kulit yang sudah bermasalah.

3. Penggunaan obat pengencer darah: Bekam tidak dianjurkan untuk pasien yang menggunakan obat pengencer darah, seperti warfarin atau heparin. Bekam dapat meningkatkan risiko perdarahan yang berlebihan.

4. Penyakit menular: Bekam tidak dianjurkan untuk pasien dengan penyakit menular, seperti hepatitis atau HIV. Bekam dapat menyebabkan penularan penyakit melalui darah yang terhisap.

Jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum melakukan bekam. Dokter akan dapat memberikan saran yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan mempertimbangkan manfaat dan risiko bekam dalam kasus Anda.

Bekam Tradisional vs. Bekam Medis

Ada dua jenis bekam yang umum dilakukan, yaitu bekam tradisional dan bekam medis. Bekam tradisional biasanya dilakukan oleh praktisi tradisional yang menerapkan teknik-teknik yang telah diwariskan secara turun temurun. Sementara itu, bekam medis dilakukan oleh tenaga medis yang telah terlatih secara khusus dalam melakukan prosedur bekam. Keduanya memiliki prinsip dasar yang sama, namun ada perbedaan dalam prosedur dan sterilisasi alat yang digunakan.

Bekam Tradisional

Bekam tradisional telah digunakan selama berabad-abad dan diwariskan secara turun temurun dalam budaya-budaya tertentu. Praktisi bekam tradisional sering mengikuti metode dan teknik yang telah ditentukan secara turun-temurun, menggunakan alat-alat bekam yang sederhana seperti cangkir kaca, bambu, atau tanduk binatang. Sterilisasi alat bekam dalam praktik tradisional mungkin tidak seketat dalam bekam medis, namun beberapa praktisi masih menerapkan langkah-langkah sterilisasi sederhana sebelum prosedur bekam dilakukan.

Bekam Medis

Bekam medis dilakukan oleh tenaga medis yang telah terlatih secara khusus dalam melakukan prosedur bekam. Tenaga medis yang melakukan bekam medis termasuk dokter, perawat, atau terapis fisik yang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam prosedur bekam. Bekam medis biasanya dilakukan di fasilitas medis atau klinik yang dilengkapi dengan peralatan steril dan mengikuti standar kebersihan yang ketat.

Perbedaan utama antara bekam tradisional dan bekam medis terletak pada prosedur dan sterilisasi alat yang digunakan. Bekam medis cenderung lebih mengikuti langkah-langkah sterilisasi yang ketat dan menggunakan alat bekam yang lebih canggih dan steril, seperti cangkir bekam

Bekam Medis

Bekam medis dilakukan oleh tenaga medis yang telah terlatih secara khusus dalam melakukan prosedur bekam. Tenaga medis yang melakukan bekam medis termasuk dokter, perawat, atau terapis fisik yang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam prosedur bekam. Bekam medis biasanya dilakukan di fasilitas medis atau klinik yang dilengkapi dengan peralatan steril dan mengikuti standar kebersihan yang ketat.

Perbedaan utama antara bekam tradisional dan bekam medis terletak pada prosedur dan sterilisasi alat yang digunakan. Bekam medis cenderung lebih mengikuti langkah-langkah sterilisasi yang ketat dan menggunakan alat bekam yang lebih canggih dan steril, seperti cangkir bekam berbahan silikon atau kaca medis. Bekam medis juga biasanya dilakukan dengan pengawasan tenaga medis yang terlatih, sehingga memastikan keamanan dan efektivitas prosedur.

Mitos dan Fakta tentang Bekam

Ada banyak mitos dan fakta yang beredar tentang bekam. Memahami perbedaan antara mitos dan fakta dapat membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang terapi ini.

Mitos tentang Bekam

1. Bekam menyebabkan penularan penyakit: Ini adalah mitos yang umum terkait dengan bekam. Faktanya, jika bekam dilakukan dengan benar dan menggunakan alat yang steril, risiko penularan penyakit sangat rendah. Praktisi bekam medis yang terlatih akan memastikan alat bekam steril dan mematuhi protokol kebersihan yang ketat.

2. Bekam hanya digunakan untuk pengobatan alternatif: Bekam memang dikenal sebagai terapi alternatif, namun dalam beberapa kasus, bekam juga dapat digunakan sebagai metode tambahan dalam pengobatan medis konvensional. Beberapa praktisi medis menggabungkan bekam dengan terapi lain, seperti fisioterapi atau akupunktur, untuk memperoleh hasil yang lebih optimal.

3. Bekam hanya digunakan untuk mengobati nyeri: Meskipun bekam sering digunakan untuk mengurangi nyeri, terapi ini juga memiliki manfaat lain, seperti meningkatkan sirkulasi darah, meredakan inflamasi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan merangsang relaksasi.

Fakta tentang Bekam

1. Bekam telah digunakan sejak zaman dahulu: Bekam bukanlah terapi baru. Praktik bekam telah digunakan selama berabad-abad dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Penggunaan bekam dalam pengobatan tradisional menunjukkan bahwa terapi ini telah terbukti efektif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan.

2. Bekam memiliki dasar ilmiah yang kuat: Meskipun bekam dianggap sebagai terapi alternatif, penelitian ilmiah telah menunjukkan manfaat dan efektivitasnya dalam mengurangi nyeri, meredakan inflamasi, meningkatkan sirkulasi darah, dan memperbaiki kualitas hidup. Studi juga telah menunjukkan bahwa bekam dapat digunakan sebagai terapi tambahan dalam pengobatan medis konvensional.

3. Bekam harus dilakukan oleh praktisi yang terlatih: Bekam adalah prosedur medis dan harus dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan berlisensi. Praktisi bekam medis memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan prosedur dengan aman dan efektif. Penting untuk mencari praktisi bekam yang memiliki pengalaman dan sertifikasi yang memadai.

Keamanan dan Legalitas Bekam

Dalam beberapa negara, bekam dianggap sebagai terapi alternatif yang aman dan legal. Namun, ada juga negara yang mengatur penggunaan bekam dengan ketat. Penting untuk memastikan bahwa bekam dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan menggunakan alat yang steril. Selain itu, berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukan bekam, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasarinya.

Keamanan Bekam

Bekam merupakan prosedur yang relatif aman jika dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan menggunakan alat yang steril. Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, bekam juga memiliki risiko tertentu. Efek samping yang umum setelah bekam adalah memar, bengkak, atau rasa sakit pada area yang diberi bekam. Efek samping ini umumnya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Untuk memastikan keamanan bekam, penting untuk memilih praktisi bekam yang memiliki pengalaman dan sertifikasi yang memadai. Pastikan juga bahwa alat bekam yang digunakan steril dan prosedur dilakukan di lingkungan yang bersih dan aman. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum melakukan bekam.

Legalitas Bekam

Legalitas praktik bekam bisa berbeda-beda di setiap negara. Beberapa negara mengakui bekam sebagai terapi alternatif yang legal, sementara negara lain mungkin memiliki regulasi yang lebih ketat terkait penggunaan bekam. Sebelum melakukan bekam, penting untuk memahami hukum dan regulasi yang berlaku di negara tempat Anda tinggal.

Di beberapa negara, bekam hanya dapat dilakukan oleh praktisi yang memiliki lisensi medis atau sertifikasi resmi. Pastikan untuk memilih praktisi bekam yang memiliki lisensi atau sertifikasi yang diakui oleh otoritas kesehatan setempat. Hal ini akan memastikan bahwa Anda menerima perawatan yang aman dan berkualitas.

Kesimpulan

Bekam adalah terapi alternatif yang telah digunakan sejak zaman dahulu. Terapi ini dapat memberikan manfaat dalam mengurangi nyeri, meredakan inflamasi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatasi masalah pencernaan, dan merangsang relaksasi. Meskipun terdapat beberapa efek samping dan kontraindikasi, bekam dapat dilakukan dengan aman jika dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan menggunakan alat yang steril. Jika Anda tertarik untuk mencoba bekam, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda terlebih dahulu untuk mendapatkan panduan yang tepat.

Leave a Comment